Heather Ramaha, Dokter Gigi Angkatan Laut AS yang Memilih Agama Islam

Heather Ramaha baru tiga bulan ditugaskan di basis militer AS Pearl Harbour, Hawai ketika serangan 11 September 2001 terjadi. Ia bersuamikan anggota pasukan Marinir AS, seorang muslim Palestina asal San Francisco. Meski suaminya muslim, Ramaha belum masuk Islam dan masih memeluk agama Kristen.

Peristiwa serangan 11 September 2001 membuat Islam dan Muslim menjadi pemberitaan dan pembicaraan masyarakat dunia, meski sebagian bersar pemberitaan itu bias dan mengandung kebencian terhadap kaum Muslimin dan Islam.Di sisi lain, peristiwa ini justru mendorong sebagian non-muslim untuk beralih memeluk agama Islam dan Ramaha adalah satu diantara mereka.

Kurang dari tiga minggu setelah serangan 11 September 2001 terjadi Kota New York dan Washington. Ramaha yang bertugas di bagian medis–sebagai dokter gigi–Angkatan Laut AS, datang ke masjid Manoa, Hawai. Disaksikan oleh beberapa muslimah yang juga hadir di masjid itu, Ramaha mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai syarat sah untuk menjadi seorang muslim. Sejak itu, Ramaha resmi menjadi seorang muslimah.

Ia mengungkapkan, ia masuk Islam atas kemauannya sendiri dan bukan karena suaminya, Mike, yang seorang muslim. “Mike tidak pernah sekalipun berusaha meminta saya untuk pindah agama. Dia bilang, jika saya ingin masuk Islam, saya harus mencari tahu tentang Islam sendiri,” tutur Ramaha.

Setelah menjadi seorang muslimah, sang suami membantu Ramaha belajar salat terutama bacaan salat yang semuanya dalam bahasa Arab. Ramaha juga selalu mengenakan kerudung jika ke masjid, tapi belum bisa mengenakan jilbab di kantor karena ia terikat peraturan sebagai bagian dari Angkatan Laut AS.

Persoalan lain yang ia hadapi setelah bersyahadat adalah memberitahu keluarganya yang tinggal di California. “Saya tidak menemukan cara yang pas untuk memberitahu mereka agar mereka tidak syok. Pada ayah, saya cerita bahwa saya pergi ke masjid tapi tidak bilang bahwa saya sudah masuk Islam,” kata Ramaha.

Ramaha mengungkapkan, dulu, keluarganya juga tidak menganut agama tertentu. Rahama adalah orang pertama di keluarganya yang pergi ke gereja. Pada usia 5 tahun, ia berteman dengan anak perempuan seorang Pastor. Ia kemudian menyatakan menganut agama Kristen. Setelah itu, kelurganya mengikutinya menjadi Kristiani. Sampai sekarang, ibunya Ramaha menjadi seorang aktivis gereja.

Ramaha mengakui, walau sudah menjadi seorang Kristiani, ketika itu ia masih meragukan soal konsep Trinitas dalam agamanya. Sampai suatu hari di bulan Maret, ia memutuskan untuk kuliah online Univeristas California yang mempelajari agama-agama di dunia.

Selanjutnya, setelah peristiwa 11 September 2001, Ramaha mengambil kelas pengantar tentang agama Islam di Hawai. Ia pun mulai membaca isi Alquran dan merasakan ada hal yang “menyentak” hatinya. Ramaha merasa mendapat jawaban atas keraguannya selama ini terhadap ajaran Kristen yang pernah didapatnya, terutama konsep Trinitas yang membuatnya bingung.

“Saya sudah menjadi seorang Kristiani selama 18 tahun. Banyak sekali celah dalam ajaran agama itu yang membuat saya ragu. Tapi setelah mengenal Islam, agama ini membuka wawasan berpikir saya … dalam hati saya merasa bahwa inilah agama yang tepat untuk saya,” ujar Ramaha.

Ia juga mendapat banyak pertanyaan soal mengapa perempuan berpendidikan sepertinya dirinya memilih masuk agama Islam. Dua orang yang menanyakan hal itu padanya mengatakan bahwa Islam adalah agama yang menindas kaum perempuan. Ramaha merespon pertanyaan itu dengan jawaban bahwa banyak orang yang mencampuradukkan antara ajaran Islam dengan tradisi.

Sekedar informasi, menurut Presiden Asosiasi Muslim Hawai, Hakim Ouansafi, pascaserangan 11 September jumlah orang yang masuk Islam di Hawai meningkat tajam. “Rata-rata ada tiga orang yang masuk Islam setiap bulannya, dan kebanyakan mualaf adalah kaum perempuan,” kata Ouansafi.

“Secara nasional, rasio orang yang masuk Islam adalah 4 banding 1. Empat mualaf perempuan, satu mualaf laki-laki,” sambungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Kisah Sedekah Yang Salah Alamat

Suatu ketika, Rasulullah Saw seperti yang kerap beliau lakukan, berbincang-bincang dengan para sahabat di serambi Masjid Nabawi, Madinah. Selepas berbagi sapa dengan mereka, beliau berkata kepada mereka,

“Suatu saat ada seorang pria berkata kepada dirinya sendiri, malam ini aku akan bersedekah! Dan benar, malam itu juga dia memberikan sedekah kepada seorang perempuan yang tak dikenalnya. Ternyata, perempuan itu seorang pezina. Sehingga, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai.

“Akhirnya, kabar tersebut sampai juga kepada pria itu. Mendengar kabar yang demikian, pria itu bergumam, Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu.Ternyata, sedekahku jatuh ke tangan seorang pezina. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!”

“Maka, pria itu kemudian mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah itu, tanpa diketahuinya, adalah orang kaya. Sehingga, kejadian itu lagi-lagi menjadi perbincangan khalayak ramai, lalu sampai juga kepada pria yang bersedekah itu.”

“Mendengar kabar yang demikian, pria itu pun bergumam, Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu. Ternyata, sedekahku itu jatuh ke tangan orang kaya. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!”

Maka, dia kemudian, dengan cermat, mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah yang ketiga, tanpa diketahuinya, adalah seorang pencuri. Tak lama berselang, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai, dan kabar itu sampai kepada pria yang bersedekah itu.

Mendengar kabar demikian, pria itu pun mengeluh, “Ya Allah! Segala puji ha¬nya bagi-Mu! Ya Allah, sedekahku ternyata jatuh ke tangan orang-orang yang tak kuduga: pezina, orang kaya, dan pencuri!”

Pria itu kemudian didatangi (Malaikat utusan Allah) yang berkata, “Sedekahmu telah diterima Allah. Bisa jadi pezina itu akan berhenti berzina karena menerima sedekah itu. Bisa jadi pula orang kaya itu mendapat pelajaran karena sedekah itu, lalu dia menyedekahkan sebagian rezeki yang dikaruniakan Allah kepadanya. Dan, bisa jadi pencuri itu berhenti mencuri selepas menerima sedekah itu.”

(Diceritakan kembali dari sebuah hadits yang dituturkan oleh Muslim dan Abu Hurairah dalam Teladan indah Rasullulah dalam ibadah, Ahmad Rofi ‘Usmani)

Infaq/Shodaqoh

Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda :

"Tidak ada satu Subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah, kecuali turun kepada mereka dua Malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa : "Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq/bershodaqoh", sedangkan yang satu lagi berdoa : "Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)." (HR. Bukhari 5/270)

Lihat catatan keuangan Anda atau keuangan perusahaan Anda di akhir tahun 2012!

Apakah pengeluaran lebih besar dari pemasukan? Jika Ya, berarti Anda termasuk orang yang pailit.

Apakah pengeluaran dan pemasukan seimbang? Jika Ya, berarti Anda termasuk orang yang rugi.

Apakah pemasukan lebih besar dari pengeluaran? Jika Ya, berarti Anda termasuk orang yang beruntung.

Hari ini mesti lebih baik dari dari kemarin dan hari esok meski lebih baik dari hari ini.

Perbanyak infaq/shodaqoh Anda jika Anda mengalami kerugian, jangan berhenti berinfaq/bershodaqoh ketika Anda meraih keuntungan yang banyak. Justru semakin banyak untung, akan semakin keranjingan berinfaq. Raih keuntungan yang berlipat-lipat di tahun 2013 dengan gemar berinfaq/bershodaqoh setiap hari.

Ayo salurkan sebagian rezeki Anda kepada orang-orang yang ada di sekitar Anda, atau juga bisa melalui program infak/shodaqoh yang kami tawarkan demi tegaknya syiar Islam.

"Harta tidak akan pernah bisa mempertahankan kehidupan di muka bumi. Sehebat apapun usaha manusia untuk memperpanjang hidupnya, kematian pasti akan tiba pada saat yang telah ditentukan. Sebelum menyesal, masih ada kesempatan untuk membuat harta kita menjadi abadi."

Salurkan sebagian rezeki Anda melalui salah satu nomor rekening berikut :

- Bank BRI No Rek. 0909 01 031189 53 8 a/n Sendy

Bila sudah ditransfer silakan konfirmasi via SMS ke nomor HP 088809102360.

Caranya ketik : infaq/shodaqoh_tanggal_nama_asal_bank_jumlah

Contoh : infaq/shodaqoh 01012011 Hamba Allah di Surabaya BNI Syariah Rp. 100.000,-

Terima kasih atas partisipasinya kepada rekan-rekan yang telah berbagi terutama buat mereka yang belum melakukan konfirmasinya, semoga Allah mengganti dengan yang lebih baik dan menjadi amalan yang akan memperberat amal kebaikan di yaumil akhir.

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan.

1. Agenda Pada Sepertiga Malam Akhir

a. Menunaikan shalat Tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,
b. Menunaikan shalat Witir,
c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga adzan Subuh.

Rasulullah Saw bersabda :

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah Swt selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata : “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari-Muslim)

2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan adzan untuk shalat Subuh,

الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah Fajar di rumah dua rakaat,

Rasulullah Saw bersabda :

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah Fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi Saw pada dua rakaat sunnah Fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad.”

c. Menunaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, khususnya bagi laki-laki,

Rasulullah Saw bersabda :

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Alquran hingga waktu iqamat shalat,

Rasulullah Saw bersabda :

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak.” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki/mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi.

Dalam hadits Nabi disebutkan :

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

”Nabi Saw jika selesai shalat Fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan.” (HR. Muslim)

Agenda prioritas :

Membaca Alquran

Allah Swt berfirman :

“Sesungguhnya waktu Fajar itu disaksikan (Malaikat). (QS. Al-Isra: 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu :

- Membaca ½ hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 1 kali,
- Membaca 1 hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 2 kali,
- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan Shalat Dhuha Walau Hanya Dua Rakaat

Rasulullah Saw bersabda :

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat Kerja atau Belajar Dengan Berharap Karena Allah

Rasulullah Saw bersabda :

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri.” (HR. Bukhari)

Dalam hadits lainnya Nabi juga bersabda :

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Menyibukkan diri dengan berdzikir sepanjang hari

Allah Swt berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah, maka hati akan menjadi tenang.” (QS. Ra’ad : 28)

Rasulullah Saw bersabda :

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah.” (Thabrani dan Ibnu Hibban)

5. Agenda Saat Shalat Dzuhur

a. Menjawab adzan untuk shalat Dzuhur, lalu menunaikan shalat Dzuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki,

b. Menunaikan sunnah Rawatib sebelum Dzuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Dzuhur.

Rasulullah Ssaw bersabda :

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari, maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga.” (HR. Muslim)

6. Agenda Saat dan Ssetelah Shalat Ashar

a. Menjawab adzan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid,

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada),

Rasulullah Saw bersabda :

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain, kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna.” (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah.

Rasulullah Saw bersabda :

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya.”

Agenda prioritas :

Membaca Alquran dan berkomitmen semampunya untuk :
- Membaca ½ hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 1 kali,
- Membaca 1 hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 2 kali,
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda Sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Alquran,
b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media,
c. Menyibukkan diri dengan doa.

Rasulullah Saw bersabda :

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah.”

8. Agenda Setelah Terbenam Matahari

a. Menjawab adzan untuk shalat Maghrib,
b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki),
c. Menunaikan shalat sunnah Rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat,
d. Membaca dzikir sore,
e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid,

Rasulullah Saw bersabda :

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)

9. Agenda Pada Waktu Shalat Isya

a. Menjawab adzan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid,
b. Menunaikan shalat sunnah Rawatib setelah Isya – 2 rakaat,
c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturrahim,
d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid,
e. Dakwah melalui media atau lainnya,
f. Melakukan mudzakarah,
g. Menghafal Alquran,

Agenda prioritas :

Membaca Alquran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk :
- Membaca ½ hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 1 kali,
- Membaca 1 hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 2 kali,
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Wallahu a’lam.