Seorang dokter
yang bekerja pada sebuah klinik pengobatan masyarakat di Cikini-Jakarta
Pusat, sangat terkesima dengan bacaan basmallah.
Ada kekuatan dan
pengalaman lain di balik ayat tersebut yang membuat wanita berkaca mata
minus itu untuk memeluk agama Islam sebagai pegangan hidupnya.
Menuju jalan kebenaran yang diridhoi
Allah SWT memang didambakan semua umat manusia. Segala amal upaya akan
dilakukannya untuk menuju jalan kebenaran tersebut, yaitu jalan yang
lurus untuk menuju kehidupan dunia dan akhirat.
Kehidupan yang seperti
itulah yang di inginkan oleh Astrid A Nurhamzah (28). Pada hari selasa
(14/12) pada pukul 15.30, di masjid At-Taqwa PP Muhammadiyah Jakarta,
dengan disaksikan para jamaah shalat Ashar, atas rahmat Allah SWT, dara
keturunan Makassar Sulawesi-Selatan ini dengan tulus ikhlas mengikrarkan
dua kalimah syahadah dan meninggalkan agama Katolik yang selama ini ia peluk.
Sebelum melangsungkan pembacaan
syahadat di masjid , siang harinya Astrid datang ke Majelis Tabligh dan
Dakwah (MTDK) dengan diantar oleh ayahnya Alfred Hamzah, yang sebelumnya
juga masuk Islam pada tahun 1999, dan tunangannya.
Saat masuk ke kantor
MTDK, nampak rasa keceriaan pada raut mukanya. Perasaan penasaran dan
keingintahuan tentang ajaran agama Islam secara mendalam serta ingin
merasakan benar-benar menjadi seorang muslim yang sejati terbayang dalam
benak dokter lulusan Universitas Airlangga Surabaya ini.
Mengapa Astrid merasakan seperti itu?
Ia menuturkan, sepanjang perjalanan
hidupnya dia melihat keanehan tersendiri tentang agama Islam dan itu
yang membuat dirinya tertarik. Sebagai seorang yang berprofesi dalam
bidang kesehatan, ia menyadari betul, bahwa betapa hebatnya seorang
dokter, belum tentu bisa menyembuhkan penyakit pada diri manusia. Masih
ada kekuatan yang ada diluar jangkauan pengobatan dokter yang mampu
menyembuhkan pasien. Yaitu kekuatan dan kebesaran Allah SWT, Astrid
sadar, Dialah kekuatan penyembuh dari segala macam penyakit.
Ini yang menjadi landasan awal bagi
Astrid. Selain itu, ada keanehan pada dirinya, mengapa setiap akan
melakukan sesuatu seorang pasien harus membaca kalimat basmallah. Astrid
pun ikut mempraktikkannya kala ia memberikan pengobatan pada seorang
pasien yang berobat padanya. Diucapkannya kalimat basmallah setiap kali
dia melakukan pengobatan. Anehnya pasien yang diobati itu lekas cepat
sembuh. ‘Pengalaman itu saya lakukan berulang-ulang pada setiap pasien
dan saya mendapatkan kemudahan dari Allah untuk menyembuhkannya dan saya
berterima kasih kepada-Nya, ‘kata Astrid dengan senyum khasnya.
Setiap manusia memiliki pengalaman
tersendiri untuk merasa terpanggil dan hijrah pada agama Allah, di mana
agama Islam merupakan agama yang paling sempurna. Proses kesadaran akan
kebenaran ajaran Allah tak bisa dipaksakan begitu saja. Semua itu
melewati tahapan dan proses waktu yang sangat panjang pada diri manusia.
Begitu pula yang dialami oleh Astrid dan keluarga Alfred.
Ternyata
tidak semuanya dalam keluarga Alfred Hamzah itu memeluk agama Islam.
Istri Alfred dan anak-anaknya yang lain masih menganut agama Katolik
sebagai keyakinannya. Seiring dengan perjalanan waktu, Alfred selaku
ayah dari Astrid mengharapkan seizin Allah SWT suatu saat nanti istri
dan anak-anaknya yang lain akan mengikuti jejak nya dan jejak Astrid
yang sudah dulu memeluk agama Islam. Pintu Allah akan selalu terbuka
bagi orang-orang yang ingin berbuat kesalihan.
Buya Risman Muchtar selaku pengasuh
Konsultasi Agama MTDK, dalam memberikan bimbingan kepada Astrid,
mengatakan bahwa sebuah rahmat Allah dan hidayah-Nya yang sangat besar,
telah memberikan jalan yang terang kepada Astrid untuk masuk Islam.
Untuk masuk Islam, kata Buya Risman ada rukun yang harus dilakukan. Di
antaranya adalah rukun Islam yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim
yang terdiri dari membaca syahadat, shalat, puasa, zakat dan melakukan
ibadah haji jika mampu. ‘Bila semua rukun Islam itu dikerjakan oleh
seorang muslim, maka sempurnalah muslim tersebut dalam menjalankan agama
Islam, tutur Buya Risman.
Menjalankan agama Islam, lanjut Buya
Risman, tidak sulit asalkan dilakukan dengan niat tulus dan ikhlas.
Begitu pula untuk Astrid yang baru masuk agama Islam tidak sulit untuk
belajar dan memahami ajaran Islam seperti yang digariskan pada Alquran
dan Sunnah Rasul. Apalagi dengan tingkat pengetahuan dan pendidikan
yang tinggi, Buya Risman yakin, insya Allah Astrid bisa cepat menguasai
agama Islam. Untuk itu kami akan berusaha untuk terus memberikan
bimbingan, dan MTDK selalu terbuka jika ada pertanyaan tentang ajaran
Islam, katanya.
Menurut Buya Risman, saat ini ada
metoda singkat dan cepat untuk belajar membaca Alquran. Tidak kurang
dalam tempo seminggu, orang yang tidak mampu membaca Alquran atau baru
masuk Islam seperti Astrid ini, akan mampu menguasai bacaan Alquran.
Setelah Astrid membacakan kalimat
Syahadat dengan menyatakan bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah, maka pada saat itu pula Astrid mencatat sejarah
baru dalam hidupnya, ia telah berubah menjadi seorang muslimah dan akan
patuh menjalankan ajaran Islam sesuai dengan Alquran dan Sunnah Rasul.
Sebagai bekal awal dalam memahami
Islam, MTDK menghadiahkan mushaf Alquran, buku cara melakukan shalat
dan buku-buku pengetahuan keagamaan yang berisikan tentang tuntunan
untuk menjadi seorang muslim yang berahlaqul-kharimah. Selamat untuk
menjadi muslim yang baik Astrid! Agus Yuliawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.