Kareem Abdul Jabbar, Lompatan Iman Si Raja Basket


Kareem Abdul Jabbar
Islam adalah anugerah yang tinggi dalam menunjukkan jalan kebenaran umat manusia.

Sosok Kareem Abdul Jabbar diakui banyak pemain basket sebagai salah satu pemain basket terbesar sepanjang masa. Shooting, Slam dunk, rebound, block, maupun aksi lainnya, sangat memukau. Tak jarang, lawannya dibuat kesulitan untuk membendung agresivitas pemain bertinggi badan 2,18 meter ini.

Dengan dukungan postur tubuhnya yang sangat tinggi, Kareem Abdul Jabbar sering kali melakukan aksi yang brilian. Lompatannya sering mengundang kagum para penonton maupun tim lawan. Atas aksi dan kesuksesannya membawa klubnya meraih tangga juara, Kareem Abdul Jabbar pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik di kompetisi liga bola basket Amerika Serikat (NBA Most Valuable Player ). Predikat itu diraihnya sebanyak enam kali.

Selama bermain di ajang NBA, ia berhasil membukukan rekor sebagai pencetak angka tertinggi sepanjang masa dengan 38.387 poin. Karenanya, ia mendapat julukan ‘Raja Bola Basket’. Dan berkat prestasinya ini, 19 kali ia terpilih untuk memperkuat tim NBA All-Star.

Karier pria kelahiran New York City, 16 April 1947, di ajang bola basket Amerika dimulai ketika bermain untuk tim bola basket kampus, Universitas California, Los Angeles (UCLA). Aksi-aksinya di tim UCLA, mendapat perhatian serius para pelatih basket Amerika Serikat saat itu.

Dan tahun 1969, ia mendapat tawaran bermain di level kompetisi basket tertinggi di Amerika Serikat (NBA) dengan bergabung bersama klub Milwaukee Bucks. Di klub barunya ini, ia turut memberi andil besar dengan merebut juara NBA tahun 1970-1971.

Pada 1975, ia bergabung dengan tim basket asal Kota Los Angeles, LA Lakers. Di klub inilah karier Kareem makin melesat. Ia berhasil membawa La Lakers merebut sejumlah gelar juara untuk klubnya. Di samping itu, ia juga berhasil merebut gelar pribadi, yakni sebagai pemain terbaik NBA. Di klub ini, ia bermain sejak 1975-1989.

Masuk Islam

Atas aksi-aksinya yang hebat itu, Kareem menjadi salah satu pemain andalan NBA All-Star dan Amerika Serikat dalam ajang Olimpiade. Ia juga menjadi pemain kebanggaan negeri Paman Sam tersebut. Tak hanya itu, ia juga merupakan pemain kebanggaan umat Islam di seluruh dunia.

Ya, pemain bernama lengkap Ferdinand Lewis Alcindor Junior (Jr) ini, adalah salah seorang atlet NBA pemeluk Islam. Ia mendeklarasikan diri sebagai seorang Muslim pada saat kariernya tengah menanjak.

Saat itu, seusai mempersembahkan gelar juara NBA untuk Milwaukee Bucks tahun 1971, dan pada saat yang sama merebut gelar pemain terbaik ( Most Valuable Player, MPV) dan ‘Rookie of the Year’ (Pendatang baru terbaik) di Liga NBA, Kareem menyatakan diri memeluk Islam. Perpindahan kepercayaan dari Katolik menjadi Muslim ini, dirasakannya sebagai sebuah lompatan tertinggi selama hidupnya.

Ayahnya, Ferdinand Lewis Alcindor Sr, dan ibunya, Cora Lilian, adalah seorang pemeluk Katolik. Karenanya, sejak kecil ia mendapatkan pendidikan di sekolah Katolik. Oleh kedua orang tuanya, ia dimasukkan ke Saint Jude School. Ketika duduk di bangku SMA, ia berhasil membawa tim basket sekolahnya menjuarai New York City Catholic Championship.

Perkenalan Kareem dengan ajaran Islam terjadi lewat salah seorang temannya yang bernama Hamaas Abdul Khaalis. Ia mengenal Hamaas melalui ayahnya. Seperti halnya sang ayah yang seorang musisi jazz, Hamaas juga pernah mengeluti musik jazz. Dia adalah mantan drumer jazz. Dari Hamaas inilah, kemudian Kareem belajar banyak mengenai Islam. Ia juga sempat berkenalan dengan Muhammad Ali (Cassius Clay) yang sudah menjadi Muslim.

Nama budak

Setelah banyak belajar Islam dari Hamaas, tekadnya untuk memeluk Islam pun semakin bulat. Atas ajakan Hamaas, ia kemudian mendatangi sebuah pusat kebudayaan Afrika di Harlem, di mana kaum Muslimin menempati lantai lima gedung itu. ”Saya pergi ke sana dengan mengenakan jubah Afrika yang berwarna-warni,” terangnya.

Kepada seorang pemuda yang ditemuinya di pusat kebudayaan Afrika ini, ia mengutarakan niatnya untuk menjadi seorang Muslim. Di hadapan mereka, ia mengucapkan dua kalimat syahadat. Ketika pertama kali mengucapkan kalimat syahadat, mereka memanggilnya dengan Abdul Kareem.

Namun, Hamaas berkata, ”Anda lebih tepat sebagai Abdul-Jabbar.” Sejak saat itu, bertepatan dengan tanggal 1 Mei 1971 atau sehari setelah Milwaukee Bucks memenangi kejuaraan NBA, ia memutuskan untuk mengganti namanya dari Ferdinand Lewis Alcindor Jr menjadi Kareem Abdul-Jabbar. Keputusan untuk mengganti nama tersebut, menurut Kareem, juga didorong keinginan untuk menguatkan identitasnya sebagai orang Afro-Amerika dan sebagai seorang Muslim.

”Saya tidak akan menggunakan nama Alcindor. Secara literal itu adalah nama budak. Ada seorang laki-laki bernama Alcindor yang membawa keluarga saya dari Afrika Barat ke kepulauan Dominika. Dari sana mereka pergi ke kepulauan Trinidad, sebagai budak, dan mereka mempertahankan namanya. Mereka adalah budak-budak Alcindor. Jadi, Alcindor adalah nama penyalur budak. Ayah saya melacak hal ini di tempat penyimpanan arsip,” terangnya.

Sebagai anak satu-satunya, keputusan Kareem untuk memeluk Islam sempat membuat khawatir kedua orang tuanya. Namun, kekhawatiran tersebut berhasil ia tepis. ”Mereka tahu saya bersungguh-sungguh. Saya pindah agama bukan untuk ketenaran. Saya sudah menjadi diri saya sendiri, dan melakukan itu dengan cara saya sendiri, apa pun konsekuensinya.”

Baginya, Islam adalah anugerah dan hidayah Allah yang tertinggi dalam menunjukkan jalan kebenaran bagi umat manusia.

Rajin Belajar

Di sela-sela kesibukannya bermain basket, Kareem masih sempat meluangkan waktu untuk mendalami Islam. ”Saya beralih ke sumber segala ilmu. Saya mempelajari bahasa Arab. Saya mulai membaca Alquran dalam bahasa Arab. Saya dapat menerjemahkannya dengan bantuan kamus. Untuk menerjemahkan tiga kalimat saya membutuhkan waktu 10 jam, tetapi saya memahami apa yang dimaksudkan secara gramatikal,” ujarnya.

Namun, diakui dia, cukup sulit baginya untuk bisa menunaikan kewajiban shalat lima kali setiap hari. Kesulitan untuk menjalankan shalat lima waktu ini, terutama dirasakan ketika ia sedang bermain. ”Saya terlalu capai untuk bangun melakukan shalat Subuh. Saya harus bermain basket pada waktu Maghrib dan Isya. Saya akan tertidur sepanjang siang di mana saya seharusnya melakukan shalat Zuhur. Begitulah, saya tidak pernah bisa menegakkan disiplin itu,” paparnya.

Begitu juga tatkala bulan Ramadan tiba. Aktivitasnya yang cukup padat di lapangan, terkadang memaksanya untuk membatalkan puasa. Untuk membayar utang puasanya ini, Kareem selalu mengeluarkan fidyah.

”Karena saya tidak dapat berpuasa di bulan Ramadan, saya selalu memberi makan sebuah keluarga. Saya memberi sedekah. Saya memberi uang kepada rekan sesama Muslim dan mengatakan kepadanya untuk apa uang itu.” Pada 1973, Kareem mengunjungi Makkah, dan menunaikan ibadah haji.

Pada 28 Juni 1989, setelah 20 tahun menjalani karier profesionalnya, Kareem memutuskan untuk berhenti dari ajang NBA. Sejak berhenti bermain, menurut Kareem, dirinya menjadi semakin baik dan dapat menjalankan semua kewajibannya sebagai seorang Muslim.

”Saya rasa saya harus beradaptasi untuk hidup di Amerika. Yang dapat saya harapkan hanyalah semoga pada Hari Akhir nanti Allah rida atas apa yang telah saya lakukan,” tukasnya.

Antara Akting, Menulis, dan Melatih

Setelah pensiun bermain basket, berbagai tawaran datang kepadanya. Namun, bukan tawaran untuk melatih sebuah tim bola basket, melainkan tawaran untuk beradu akting di depan kamera. Dunia akting sebenarnya bukan merupakan hal yang baru bagi seorang Kareem Abdul-Jabbar. Ketika masih memperkuat LA Lakers, ia pernah bermain di film Game of Death yang dirilis tahun 1978. Di film laga ini, ia harus beradu akting dengan Bruce Lee. Tawaran untuk bermain kedua kalinya di film layar lebar datang di tahun 1980. Saat itu ia harus memerankan tokoh kopilot Roger Murdock dalam film komedi Airplane!

Penampilan Kareem di layar televisi dan film tidak berhenti sampai di situ. Ia tercatat pernah bermain di sejumlah serial televisi di Amerika Serikat. Di antaranya adalah serial komedi situasi Full House, Living Single, Amin, Everybody Loves Raymond, Martin, Different Strokes, The Fresh Prince of Bel-Air, Scrubs, dan Emergency! Dia juga muncul di film televisi Stepen King’s The Stand dan Slam Dunk Ernest. Di serial Full House, ia harus beradu akting dengan anaknya sendiri, Adam.

Pada 1994, Kareem juga menjajal peruntungannya di balik layar dengan menjadi co-producer eksekutif dari film televisi The Vernon Johns Story . Kemudian pada 2006, ia tampil dalam acara The Colbert Report. Pada 2008 ia berperan sebagai seorang manajer panggung dalam Nazi Gol.

Di luar dunia akting, ternyata ayah dari Habiba, Sultana, Kareem Jr, Amir, dan Adam ini memiliki bakat yang lain, yakni dalam bidang tulis menulis. Selain dikenal sebagai pemain basket dan bintang film, Kareem juga dikenal sebagai seorang penulis buku. Ia sudah menulis sedikitnya tujuh buku yang kesemuanya best seller.

Buku-buku hasil karyanya, antara lain Giant Steps yang ditulisnya bersama Peter Knobler (1987), Kareem (1990), Selected from Giant Steps (1999), Black Profiles in Courage : A Legacy of African-American Achievement yang ditulisnya bersama Alan Steinberg (1996), A Season on the Reservation : My Sojourn with the White Mountain Apaches yang ditulisnya bersama Stephen Singular (2000), Brothers in Arms : The Epic Story of the 761st Tank Battalion dan WWII’s Forgotten Heroes yang ditulisnya bersama Anthony Walton (2005), dan On the Shoulders of Giants : My Journey Through the Harlem Renaissance yang ditulisnya bersama Raymond Obstfeld (2007).

Kendati demikian, olahraga basket tidak bisa dipisahkan dari diri Kareem. Salah satu keinginan terbesarnya saat ini adalah bisa melatih salah satu klub NBA. Setelah memutuskan berhenti bermain, posisi tertinggi Kareem hanya sebagai asisten pelatih sejumlah klub NBA. Los Angeles Clippers dan Seattle Super Sonics menggunakan jasanya untuk melatih center muda Michael Olowokandi dan Jerome James.

Pada 2005, ia kembali ke Lakers sebagai asisten khusus pelatih kepala Phil Jackson. Tugasnya mengasah kemampuan center muda Lakers, Andrew Bynum. Ia dinilai berhasil dengan semakin meningkatnya performa Bynum. Musim lalu, Kareem berjasa mengantarkan Lakers juara NBA dengan kontribusi 14 poin dan delapan rebound per game .

Ia juga pernah menjadi pelatih kepala, tapi hanya di tim sekelas Oklahoma Storm. Tim ini bermain di United States Basketball League pada 2002, sebuah liga kelas bawah tempat para pemain mengasah kemampuan sebelum berkiprah di NBA atau liga-liga lain.

Biodata 

Nama Asli : Ferdinand Lewis Alcindor Jr
Nama Muslim : Kareem Abdul Jabbar
Masuk Islam : 1971
Lahir : New York City, 16 April 1947
Orang Tua : Ferdinand Lewis Alcindor Sr dan Cora Lilian
Klub Pertama : Tim Basket UCLA

Klub Profesional :
- Milwaukee Bucks (1969-1975)
- LA Lakers (1975-1989)

Penghargaan :
- Enam kali NBA MPV (1971-1972, 1974, 1976-1977, 1980)
- 19 kali menjadi tim NBA All Star (1970-1977 dan 1979-1989).
- Dua kali Finalis NBA MPV (1971, 1985)
- 10 kali All-NBA Team (1971-1973, 1974, 1976-1977, 1980-1981, 1984, 1986).
- Lima kali All-NBA Second Team (1970, 1978-1979, 1983, 1985).
- Lima kali NBA All-Defensive First Team (1974-1975, 1979-1981)
- Enam kali NBA All-Defensive Second Team (1970-1971, 1976-1978, 1984).
- NBA Rookie of The Year (1970)
- NBA All-Rookie Team (1970); dan banyak lagi

Prestasi :
- Juara NBA (1971) bersama Milwaukee Bucks
- Juara NBA (1980, 1982, 1985, 1987, 1988) bersama LA Lakers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Kisah Sedekah Yang Salah Alamat

Suatu ketika, Rasulullah Saw seperti yang kerap beliau lakukan, berbincang-bincang dengan para sahabat di serambi Masjid Nabawi, Madinah. Selepas berbagi sapa dengan mereka, beliau berkata kepada mereka,

“Suatu saat ada seorang pria berkata kepada dirinya sendiri, malam ini aku akan bersedekah! Dan benar, malam itu juga dia memberikan sedekah kepada seorang perempuan yang tak dikenalnya. Ternyata, perempuan itu seorang pezina. Sehingga, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai.

“Akhirnya, kabar tersebut sampai juga kepada pria itu. Mendengar kabar yang demikian, pria itu bergumam, Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu.Ternyata, sedekahku jatuh ke tangan seorang pezina. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!”

“Maka, pria itu kemudian mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah itu, tanpa diketahuinya, adalah orang kaya. Sehingga, kejadian itu lagi-lagi menjadi perbincangan khalayak ramai, lalu sampai juga kepada pria yang bersedekah itu.”

“Mendengar kabar yang demikian, pria itu pun bergumam, Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu. Ternyata, sedekahku itu jatuh ke tangan orang kaya. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!”

Maka, dia kemudian, dengan cermat, mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah yang ketiga, tanpa diketahuinya, adalah seorang pencuri. Tak lama berselang, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai, dan kabar itu sampai kepada pria yang bersedekah itu.

Mendengar kabar demikian, pria itu pun mengeluh, “Ya Allah! Segala puji ha¬nya bagi-Mu! Ya Allah, sedekahku ternyata jatuh ke tangan orang-orang yang tak kuduga: pezina, orang kaya, dan pencuri!”

Pria itu kemudian didatangi (Malaikat utusan Allah) yang berkata, “Sedekahmu telah diterima Allah. Bisa jadi pezina itu akan berhenti berzina karena menerima sedekah itu. Bisa jadi pula orang kaya itu mendapat pelajaran karena sedekah itu, lalu dia menyedekahkan sebagian rezeki yang dikaruniakan Allah kepadanya. Dan, bisa jadi pencuri itu berhenti mencuri selepas menerima sedekah itu.”

(Diceritakan kembali dari sebuah hadits yang dituturkan oleh Muslim dan Abu Hurairah dalam Teladan indah Rasullulah dalam ibadah, Ahmad Rofi ‘Usmani)

Infaq/Shodaqoh

Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda :

"Tidak ada satu Subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah, kecuali turun kepada mereka dua Malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa : "Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq/bershodaqoh", sedangkan yang satu lagi berdoa : "Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)." (HR. Bukhari 5/270)

Lihat catatan keuangan Anda atau keuangan perusahaan Anda di akhir tahun 2012!

Apakah pengeluaran lebih besar dari pemasukan? Jika Ya, berarti Anda termasuk orang yang pailit.

Apakah pengeluaran dan pemasukan seimbang? Jika Ya, berarti Anda termasuk orang yang rugi.

Apakah pemasukan lebih besar dari pengeluaran? Jika Ya, berarti Anda termasuk orang yang beruntung.

Hari ini mesti lebih baik dari dari kemarin dan hari esok meski lebih baik dari hari ini.

Perbanyak infaq/shodaqoh Anda jika Anda mengalami kerugian, jangan berhenti berinfaq/bershodaqoh ketika Anda meraih keuntungan yang banyak. Justru semakin banyak untung, akan semakin keranjingan berinfaq. Raih keuntungan yang berlipat-lipat di tahun 2013 dengan gemar berinfaq/bershodaqoh setiap hari.

Ayo salurkan sebagian rezeki Anda kepada orang-orang yang ada di sekitar Anda, atau juga bisa melalui program infak/shodaqoh yang kami tawarkan demi tegaknya syiar Islam.

"Harta tidak akan pernah bisa mempertahankan kehidupan di muka bumi. Sehebat apapun usaha manusia untuk memperpanjang hidupnya, kematian pasti akan tiba pada saat yang telah ditentukan. Sebelum menyesal, masih ada kesempatan untuk membuat harta kita menjadi abadi."

Salurkan sebagian rezeki Anda melalui salah satu nomor rekening berikut :

- Bank BRI No Rek. 0909 01 031189 53 8 a/n Sendy

Bila sudah ditransfer silakan konfirmasi via SMS ke nomor HP 088809102360.

Caranya ketik : infaq/shodaqoh_tanggal_nama_asal_bank_jumlah

Contoh : infaq/shodaqoh 01012011 Hamba Allah di Surabaya BNI Syariah Rp. 100.000,-

Terima kasih atas partisipasinya kepada rekan-rekan yang telah berbagi terutama buat mereka yang belum melakukan konfirmasinya, semoga Allah mengganti dengan yang lebih baik dan menjadi amalan yang akan memperberat amal kebaikan di yaumil akhir.

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan.

1. Agenda Pada Sepertiga Malam Akhir

a. Menunaikan shalat Tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,
b. Menunaikan shalat Witir,
c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga adzan Subuh.

Rasulullah Saw bersabda :

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah Swt selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata : “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari-Muslim)

2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan adzan untuk shalat Subuh,

الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah Fajar di rumah dua rakaat,

Rasulullah Saw bersabda :

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah Fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi Saw pada dua rakaat sunnah Fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad.”

c. Menunaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, khususnya bagi laki-laki,

Rasulullah Saw bersabda :

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Alquran hingga waktu iqamat shalat,

Rasulullah Saw bersabda :

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak.” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki/mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi.

Dalam hadits Nabi disebutkan :

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

”Nabi Saw jika selesai shalat Fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan.” (HR. Muslim)

Agenda prioritas :

Membaca Alquran

Allah Swt berfirman :

“Sesungguhnya waktu Fajar itu disaksikan (Malaikat). (QS. Al-Isra: 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu :

- Membaca ½ hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 1 kali,
- Membaca 1 hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 2 kali,
- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan Shalat Dhuha Walau Hanya Dua Rakaat

Rasulullah Saw bersabda :

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat Kerja atau Belajar Dengan Berharap Karena Allah

Rasulullah Saw bersabda :

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri.” (HR. Bukhari)

Dalam hadits lainnya Nabi juga bersabda :

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Menyibukkan diri dengan berdzikir sepanjang hari

Allah Swt berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah, maka hati akan menjadi tenang.” (QS. Ra’ad : 28)

Rasulullah Saw bersabda :

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah.” (Thabrani dan Ibnu Hibban)

5. Agenda Saat Shalat Dzuhur

a. Menjawab adzan untuk shalat Dzuhur, lalu menunaikan shalat Dzuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki,

b. Menunaikan sunnah Rawatib sebelum Dzuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Dzuhur.

Rasulullah Ssaw bersabda :

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari, maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga.” (HR. Muslim)

6. Agenda Saat dan Ssetelah Shalat Ashar

a. Menjawab adzan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid,

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada),

Rasulullah Saw bersabda :

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain, kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna.” (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah.

Rasulullah Saw bersabda :

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya.”

Agenda prioritas :

Membaca Alquran dan berkomitmen semampunya untuk :
- Membaca ½ hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 1 kali,
- Membaca 1 hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 2 kali,
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda Sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Alquran,
b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media,
c. Menyibukkan diri dengan doa.

Rasulullah Saw bersabda :

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah.”

8. Agenda Setelah Terbenam Matahari

a. Menjawab adzan untuk shalat Maghrib,
b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki),
c. Menunaikan shalat sunnah Rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat,
d. Membaca dzikir sore,
e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid,

Rasulullah Saw bersabda :

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)

9. Agenda Pada Waktu Shalat Isya

a. Menjawab adzan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid,
b. Menunaikan shalat sunnah Rawatib setelah Isya – 2 rakaat,
c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturrahim,
d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid,
e. Dakwah melalui media atau lainnya,
f. Melakukan mudzakarah,
g. Menghafal Alquran,

Agenda prioritas :

Membaca Alquran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk :
- Membaca ½ hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 1 kali,
- Membaca 1 hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 2 kali,
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Wallahu a’lam.