Raphael Narbaez, Tuhan Mengajariku Lewat Alquran

Raphael Narbaez Tak pernah terlintas di benak Raphael Narbaez, pria berkebangsaan Amerika Serikat untuk mempelajari dan bahkan memeluk Islam. Betapa tidak. Dalam dirinya telah tertanam sebuah keyakinan bahwa semua agama, selain yang diyakininya, adalah buruk.

Hingga suatu hari, ia tak lagi meyakini kebenaran agama yang dipeluknya. Narbaez pun memutuskan untuk meninggalkan agamanya. Ia lalu mempelajarinya ulang, dan bahkan sempat tak memeluk agama apapun, setelah itu.

Ia merasa beruntung memiliki satu keyakinan yang tersisa di hatinya. ‘’Aku yakin Tuhan itu ada,’’ ujarnya. Keyakinan itu membawanya pada agama yang Islam, agama yanag diyakininya paling benar.

“Aku yakin, Allah telah merencanakan semua ini bahkan sebelum aku dilahirkan,’’ ungkapnya.

Raphael Narbaez adalah pria kelahiran Texas, California, yang segera dibaptis sebagai seorang Katolik, tak lama setelah terlahir ke muka bumi. Maklamu saja, ia berasal dari keluarga Katolik yang taat.

Narbaez tumbuh di Lubbock, wilayah Texas yang memiliki banyak gereja dan dihuni komunitas kuat Kristen. Lingkungan tersebut membawanya menjadi seorang ‘saksi Yehuwa’ (Tuhan orang Yahudi).

‘Saksi Yehuwa’ adalah sebuah denominasi umat Kristen pemulih kepercayaan milenialisme, di luar ajaran utama Kristen dan tidak meyakini adanyaa trinitas.

Suatu hari, kata Narbaez, pintu rumahnya diketuk oleh beberapa orang. Mereka mengadakan pengajian Bibel di rumah. Setelah pengajian itu, ia dan keluarganya juga mendatangi gereja para ‘saksi Yehuwa’. Mereka menghadiri sejumlah pertemuan dan bergabung dengan jamaah kebaktian mereka. Mereka pun menjadi bagian dari para saksi Yehuwa.

Narbaez pun dengan penuh semangat mengkaji Bible. Semakin dalam mengkaji dan mendalami Bibel, ia dihadapkan pada sebuah ironi mengenai kitab sucinya itu.

“Siapapun yang familiar dengan naskah tersebut tahu persis bahwa Bibel telah banyak tercemar di sepanjang sejarah. Namun di sisi lain, aku selalu merasa bahwa Bibel yang asli benar-benar berasal dari Tuhan,” katanya. Umat Kristen lainnya pun, kata dia, memuaskan diri dengan pemikiran yang sama, bahwa Bibel yang asli hebat dan logis.

Narbaez mulai belajar lebih banyak dan mendalam Bibel, hingga ia dibaptis sebagai saksi Yehuwa saat memasuki usia 13 tahun. Semenjak itu, ia seperti mendapat suntikan semangat untuk berbuat lebih banyak ‘pekerjaan Tuhan.’

“Sesuatu yang tidak biasa terjadi. Aku diakui dan diberkati untuk menjadi pembicara dalam acara-acara kebaktian. Dan aku mulai berbicara di depan jamaat berjumlah besar,” paparnya.

Bahkan, ia baru berusia 20 tahun saat memiliki jamaat kebaktian sendiri, dan ia semakin mendalami ajaran tentang ‘saksi-saksi Yehuwa. Lalu, setelah melewati banyak kebaktian, doa, dan duka, Narbaez meninggalkan agamanya dan tidak mencoba untuk kembali.

Yang terjadi kemudian, katanya, ia tak dapat berpindah ke agama baru apapun. “Sebagai ‘saksi Yehuwa,’ aku diajari bahwa semua agama tidak baik, bahwa hanya para ‘saksi Yehuwa’ yang mampu membawaku pada penerimaan terhadap Tuhan,” katanya.

Dengan penuh kesadaran, Narbaez tak lagi mempercayai semua ajaran ‘Saksi-saksi Yehuwa,’ juga ajaran agama lainnya. Jadilah ia seseorang tanpa agama.

“Untungnya, aku bukan seorang tanpa Tuhan. Aku masih mempercayai adanya Tuhan yang menciptakan seisi semesta,” katanya.

Ia lalu memutuskan untuk kembali ke gereja, tempat di mana ajarannya berasal. “Aku dilahirkan sebagai seorang Katolik dan menjadi seorang ‘saksi Yehuwa’ sepanjang hidupku, aku kembali ke sana untuk menemukan sesuatu yang mungkin saja telah kulewatkan,” katanya.

Tiga bulan lamanya Narbaez menghanyutkan diri dalam doa-doa, kebaktian dan juga misa. Namun, semua itu tidak mengubah keadaan yang dialaminya. “Sama sekali tidak menarik pikiranku, tidak juga hatiku,” ujarnya.

Hingga pada satu hari, ia berkesempatan bertemu dengan seorang Muslimah yang selalu tampak gembira dan ramah. “Aku memperhatikannya dan tertarik dengan kepribadiannya. Ia memberitahuku banyak hal tentang Islam.”

Setelah itu, tak sedikitpun terbersit niat dalam benaknya untuk memeluk Islam. “Aku hanya berpikir tentang sebuah keinginan menjadi umat Kristen yang baik, dan aku yakin dengan cara Tuhan menjadikanku seorang Kristen taat.”

Narbaez pun kembali mendalami Bibel. Ia melakukannya berjam-jam, terutama saat malam. Ia membaca seluruh isi kitab Perjanjian Baru, dan melahap Perjanjian Lama; Genesis (Permulaan), Deutoronomy (Ulangan), Exodus (Kepergian).

Lalu ketika ia mencapai bagian tentang Prophets (Nabi-nabi), Narbaez tiba-tiba ingin mengistirahatkan matanya sambil berpikir tentang pertemuannya dengan Muslimah yang memberitahunya tentang Islam, tentang menjadi seorang Muslim, tentang Alquran, dan tentang Allah SWT.

“Lalu aku berkata, ‘Baiklah, aku adalah orang dengan pikiran terbuka sekarang. Aku akan mencari tahu tentang itu, bukan sebagai seorang saksi Yehuwa’,” tuturnya.

Mula-mula ia berpikir tentang jumlah Muslim dunia yang mencapai 1,2 miliar. Lalu Narbaez berpikir bahwa ternyata setan tak terlalu hebat untuk bisa memperdaya 1,2 miliar umat Islam, dan ia pun mulai membaca Alquran untuk mencari jawabannya.

Raphael menuntaskan bacaannya, dan mulai menemukan jawaban lebih dari yang diharapkannya. “Segala sesuatunya menjadi jelas. Bahkan, aku bisa memahami Bibel-ku setelah membaca Alquran,” tegasnya. Dan Narbaez menyimpulkannya sebagai cara Tuhan menjadikannya seorang umat Kristen yang baik.

“Tuhan mengajariku lewat Alquran.”

Raphael terus membaca Alquran. Menurutnya, isinya lebih mudah dan lebih ringkas daripada kitab yang sering dibacanya. “Aku mulai meninggalkan Bibel yang pernah kuyakini sebagai perkataan Tuhan.”

Bersamaan dengan itu, Narbaez memiliki keinginan untuk menemui orang-orang Islam pemilik kitab suci tersebut. Ia memilih masjid sebagai tempat yang tepat untuk bertemu mereka, untuk memeriksa kebenaran informasi yang pernah dikatakan oleh wanita Muslim yang pernah ditemuinya.

Dengan menggunakan mobil, Narbaez mendatangi sebuah masjid di California bagian selatan. “Perutku menegang, rasanya seperti ketika kita diharuskan melakukan sesuatu sedangkan kita tidak menginginkannya,” katanya.

Sambil berputar beberapa kali melewati masjid, ia kemudian mencari-cari alasan untuk membatalkan niatnya memasuki masjid tersebut. Ia mendapatkan sebuah alasan. Area parkir masjid tersebut penuh.

‘’Aku akan berputar sekali lagi. Jika tidak ada mobil yang keluar dari halaman masjid, aku akan pulang.”

“Allah Maha Berkehendak,” ujarnya.

Ia menceritakan, saat melintas di depan masjid untuk terakhir kalinya, sebuah mobil keluar. Ia menjadi jauh lebih cemas dari sebelumnya. Namun ia menepati janjinya.

Narbaez menghampiri sekelompok orang yang berbaur di dalam masjid usai shalat berjamaah, saat beberapa di antara mereka menyambutnya sambil mengucap salam. Seseorang yang menyadari bahwa Narbaez adalah orang baru di sana, menggandengnya, mengajaknya berkeliling masjid, dan mengajarinya berwudhu.

Ia terkesima sekaligus takjub. “Aku suka cara mereka (Muslim) menyucikan diri, dan semua amalan yang mereka lakukan,” ujarnya. Ia kagum dengan gerakan ruku dan sujud, yang dimaknainya sebagai ekspresi makhluk yang tidak berdaya di hadapan Tuhan.

Dalam hatinya muncul keinginan yang kuat untuk berdoa dengan cara yang dilakukan Muslim. “Saya merasa seperti pulang kembali ke rumah setelah lama bepergian.” Raphael mantap berislam tak lama setelah itu.

Kemantapan hatinya itu, kata Raphael, bermuara pada Alquran dan hadis. “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat,” ujar Raphael mengutip surah favoritnya, an-Nasr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Kisah Sedekah Yang Salah Alamat

Suatu ketika, Rasulullah Saw seperti yang kerap beliau lakukan, berbincang-bincang dengan para sahabat di serambi Masjid Nabawi, Madinah. Selepas berbagi sapa dengan mereka, beliau berkata kepada mereka,

“Suatu saat ada seorang pria berkata kepada dirinya sendiri, malam ini aku akan bersedekah! Dan benar, malam itu juga dia memberikan sedekah kepada seorang perempuan yang tak dikenalnya. Ternyata, perempuan itu seorang pezina. Sehingga, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai.

“Akhirnya, kabar tersebut sampai juga kepada pria itu. Mendengar kabar yang demikian, pria itu bergumam, Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu.Ternyata, sedekahku jatuh ke tangan seorang pezina. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!”

“Maka, pria itu kemudian mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah itu, tanpa diketahuinya, adalah orang kaya. Sehingga, kejadian itu lagi-lagi menjadi perbincangan khalayak ramai, lalu sampai juga kepada pria yang bersedekah itu.”

“Mendengar kabar yang demikian, pria itu pun bergumam, Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu. Ternyata, sedekahku itu jatuh ke tangan orang kaya. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!”

Maka, dia kemudian, dengan cermat, mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah yang ketiga, tanpa diketahuinya, adalah seorang pencuri. Tak lama berselang, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai, dan kabar itu sampai kepada pria yang bersedekah itu.

Mendengar kabar demikian, pria itu pun mengeluh, “Ya Allah! Segala puji ha¬nya bagi-Mu! Ya Allah, sedekahku ternyata jatuh ke tangan orang-orang yang tak kuduga: pezina, orang kaya, dan pencuri!”

Pria itu kemudian didatangi (Malaikat utusan Allah) yang berkata, “Sedekahmu telah diterima Allah. Bisa jadi pezina itu akan berhenti berzina karena menerima sedekah itu. Bisa jadi pula orang kaya itu mendapat pelajaran karena sedekah itu, lalu dia menyedekahkan sebagian rezeki yang dikaruniakan Allah kepadanya. Dan, bisa jadi pencuri itu berhenti mencuri selepas menerima sedekah itu.”

(Diceritakan kembali dari sebuah hadits yang dituturkan oleh Muslim dan Abu Hurairah dalam Teladan indah Rasullulah dalam ibadah, Ahmad Rofi ‘Usmani)

Infaq/Shodaqoh

Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda :

"Tidak ada satu Subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah, kecuali turun kepada mereka dua Malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa : "Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq/bershodaqoh", sedangkan yang satu lagi berdoa : "Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)." (HR. Bukhari 5/270)

Lihat catatan keuangan Anda atau keuangan perusahaan Anda di akhir tahun 2012!

Apakah pengeluaran lebih besar dari pemasukan? Jika Ya, berarti Anda termasuk orang yang pailit.

Apakah pengeluaran dan pemasukan seimbang? Jika Ya, berarti Anda termasuk orang yang rugi.

Apakah pemasukan lebih besar dari pengeluaran? Jika Ya, berarti Anda termasuk orang yang beruntung.

Hari ini mesti lebih baik dari dari kemarin dan hari esok meski lebih baik dari hari ini.

Perbanyak infaq/shodaqoh Anda jika Anda mengalami kerugian, jangan berhenti berinfaq/bershodaqoh ketika Anda meraih keuntungan yang banyak. Justru semakin banyak untung, akan semakin keranjingan berinfaq. Raih keuntungan yang berlipat-lipat di tahun 2013 dengan gemar berinfaq/bershodaqoh setiap hari.

Ayo salurkan sebagian rezeki Anda kepada orang-orang yang ada di sekitar Anda, atau juga bisa melalui program infak/shodaqoh yang kami tawarkan demi tegaknya syiar Islam.

"Harta tidak akan pernah bisa mempertahankan kehidupan di muka bumi. Sehebat apapun usaha manusia untuk memperpanjang hidupnya, kematian pasti akan tiba pada saat yang telah ditentukan. Sebelum menyesal, masih ada kesempatan untuk membuat harta kita menjadi abadi."

Salurkan sebagian rezeki Anda melalui salah satu nomor rekening berikut :

- Bank BRI No Rek. 0909 01 031189 53 8 a/n Sendy

Bila sudah ditransfer silakan konfirmasi via SMS ke nomor HP 088809102360.

Caranya ketik : infaq/shodaqoh_tanggal_nama_asal_bank_jumlah

Contoh : infaq/shodaqoh 01012011 Hamba Allah di Surabaya BNI Syariah Rp. 100.000,-

Terima kasih atas partisipasinya kepada rekan-rekan yang telah berbagi terutama buat mereka yang belum melakukan konfirmasinya, semoga Allah mengganti dengan yang lebih baik dan menjadi amalan yang akan memperberat amal kebaikan di yaumil akhir.

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan.

1. Agenda Pada Sepertiga Malam Akhir

a. Menunaikan shalat Tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,
b. Menunaikan shalat Witir,
c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga adzan Subuh.

Rasulullah Saw bersabda :

ŁŠَŁ†ْŲ²ِŁ„ُ Ų±َŲØُّŁ†َŲ§ ŲŖَŲØَŲ§Ų±َŁƒَ ŁˆَŲŖَŲ¹َŲ§Ł„َŁ‰ ŁƒُŁ„َّ Ł„َŁŠْŁ„َŲ©ٍ Ų„ِŁ„َŁ‰ Ų§Ł„Ų³َّŁ…َŲ§Ų”ِ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ Ų­ِŁŠŁ†َ ŁŠَŲØْŁ‚َŁ‰ Ų«ُŁ„ُŲ«ُ Ų§Ł„Ł„َّŁŠْŁ„ِ Ų§Ł„ْŲ¢Ų®ِŲ±ُ ŁَŁŠَŁ‚ُŁˆŁ„ُ Ł…َŁ†ْ ŁŠَŲÆْŲ¹ُŁˆŁ†ِŁŠ ŁَŲ£َŲ³ْŲŖَŲ¬ِŁŠŲØَ Ł„َŁ‡ُ Ł…َŁ†ْ ŁŠَŲ³ْŲ£َŁ„ُŁ†ِŁŠ ŁَŲ£ُŲ¹ْŲ·ِŁŠَŁ‡ُ Ł…َŁ†ْ ŁŠَŲ³ْŲŖَŲŗْŁِŲ±ُŁ†ِŁŠ ŁَŲ£َŲŗْŁِŲ±َ Ł„َŁ‡ُ

“Sesungguhnya Allah Swt selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata : “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari-Muslim)

2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan adzan untuk shalat Subuh,

Ų§Ł„َّŁ„Ł‡ُŁ…َّ Ų±َŲØَّ Ł‡َŲ°ِŁ‡ِ Ų§Ł„ŲÆَّŲ¹ْŁˆَŲ©ِ Ų§Ł„ŲŖَّŲ§Ł…َّŲ©ِ ŁˆَŲ§Ł„ŲµَّŁ„Ų§َŲ©ِ Ų§Ł„ْŁ‚َŲ§Ų¦ِŁ…َŲ©ِ Ų¢ŲŖِ Ł…ُŲ­َŁ…َّŲÆًŲ§ Ų§Ł„ْŁˆَŲ³ِŁŠْŁ„َŲ©َ ŁˆَŲ§Ł„ْŁَŲ¶ِŁŠْŁ„َŲ©َ ŁˆَŲ§ŲØْŲ¹َŲ«ْŁ‡ُ Ł…َŁ‚َŲ§Ł…ًŲ§ Ł…َŲ­ْŁ…ُŁˆْŲÆًŲ§ Ų§Ł„َّŲ°ِŁŠ ŁˆَŲ¹َŲÆْŲŖَŁ‡ُ

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah Fajar di rumah dua rakaat,

Rasulullah Saw bersabda :

Ų±َŁƒْŲ¹َŲŖَŲ§ Ų§Ł„ْŁَŲ¬ْŲ±ِ Ų®َŁŠْŲ±ٌ Ł…ِŁ†َ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ ŁˆَŁ…َŲ§ ŁِŁŠْŁ‡َŲ§

“Dua rakaat sunnah Fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim)

Łˆَ Ł‚َŲÆْ Ł‚َŲ±َŲ£َ Ų§Ł„Ł†َّŲØِŁŠُّ ŲµَŁ„Ł‰َّ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ Ų¹َŁ„َŁŠْŁ‡ِ Łˆَ Ų³َŁ„َّŁ…َ ŁِŁŠ Ų±َŁƒْŲ¹َŲŖَŁŠ Ų§Ł„ْŁَŲ¬ْŲ±ِ Ł‚ُŁ„ْ ŁŠَŲ§ Ų£َŁŠُّŁ‡َŲ§ Ų§Ł„ْŁƒَŲ§ŁِŲ±ُŁˆْŁ†َ ŁˆَŁ‚ُŁ„ْ Ł‡ُŁˆَ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ Ų£َŲ­َŲÆَ

“Nabi Saw pada dua rakaat sunnah Fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad.”

c. Menunaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, khususnya bagi laki-laki,

Rasulullah Saw bersabda :

ŁˆَŁ„َŁˆْ ŁŠَŲ¹ْŁ„َŁ…ُŁˆْŁ†َ Ł…َŲ§ ŁِŁŠ Ų§Ł„ْŲ¹َŲŖْŁ…َŲ©ِ ŁˆَŲ§Ł„ŲµُّŲØْŲ­ِ Ł„Ų£َŲŖَŁˆْŁ‡ُŁ…َŲ§ ŁˆَŁ„َŁˆْ Ų­َŲØْŁˆًŲ§

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

ŲØَŲ“ِّŲ±ِ Ų§Ł„ْŁ…َŲ“َّŲ§Ų¦ِŁŠْŁ†َ ŁِŁŠ Ų§Ł„ŲøّŁ„َŁ…ِ Ų„ِŁ„َŁ‰ Ų§Ł„ْŁ…َŲ³َŲ§Ų¬ِŲÆِ ŲØِŲ§Ł„Ł†ُّŁˆْŲ±ِ Ų§Ł„ŲŖَّŲ§Ł…ِّ ŁŠَŁˆْŁ…َ Ų§Ł„ْŁ‚ِŁŠَŲ§Ł…َŲ©ِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Alquran hingga waktu iqamat shalat,

Rasulullah Saw bersabda :

Ų§Ł„ŲÆُّŲ¹َŲ§Ų”ُ Ł„Ų§َ ŁŠُŲ±َŲÆُّ ŲØَŁŠْŁ†َ Ų§Ł„Ų£َŲ°َŲ§Ł†ِ ŁˆَŲ§Ł„Ų„ِŁ‚َŲ§Ł…َŲ©ِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak.” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki/mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi.

Dalam hadits Nabi disebutkan :

ŁƒَŲ§Ł†َ Ų§Ł„Ł†َّŲØِŁŠُّ ŲµَŁ„Ł‰َّ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ Ų¹َŁ„َŁŠْŁ‡ِ ŁˆَŲ³َŁ„َّŁ…َ : ” Ų„َŲ°َŲ§ ŲµَŁ„َّŁ‰ Ų§Ł„ْŁَŲ¬ْŲ±َ ŲŖَŲ±َŲØَّŲ¹َ ŁِŁŠ Ł…َŲ¬ْŁ„ِŲ³ِŁ‡ِ Ų­َŲŖَّŁ‰ ŲŖَŲ·ْŁ„ُŲ¹َ Ų§Ł„Ų“َّŁ…ْŲ³ُ Ų§Ł„ْŲ­َŲ³َŁ†َŲ§Ų”ُ

”Nabi Saw jika selesai shalat Fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan.” (HR. Muslim)

Agenda prioritas :

Membaca Alquran

Allah Swt berfirman :

“Sesungguhnya waktu Fajar itu disaksikan (Malaikat). (QS. Al-Isra: 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu :

- Membaca ½ hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 1 kali,
- Membaca 1 hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 2 kali,
- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan Shalat Dhuha Walau Hanya Dua Rakaat

Rasulullah Saw bersabda :

ŁŠُŲµْŲØِŲ­ُ Ų¹َŁ„َŁ‰ ŁƒُŁ„ِّ Ų³ُŁ„َŲ§Ł…َŁ‰ Ł…ِŁ†ْ Ų£َŲ­َŲÆِŁƒُŁ…ْ ŲµَŲÆَŁ‚َŲ©ٌ ŁَŁƒُŁ„ُّ ŲŖَŲ³ْŲØِŁŠŲ­َŲ©ٍ ŲµَŲÆَŁ‚َŲ©ٌ ŁˆَŁƒُŁ„ُّ ŲŖَŲ­ْŁ…ِŁŠŲÆَŲ©ٍ ŲµَŲÆَŁ‚َŲ©ٌ ŁˆَŁƒُŁ„ُّ ŲŖَŁ‡ْŁ„ِŁŠŁ„َŲ©ٍ ŲµَŲÆَŁ‚َŲ©ٌ ŁˆَŁƒُŁ„ُّ ŲŖَŁƒْŲØِŁŠŲ±َŲ©ٍ ŲµَŲÆَŁ‚َŲ©ٌ ŁˆَŲ£َŁ…ْŲ±ٌ ŲØِŲ§Ł„ْŁ…َŲ¹ْŲ±ُŁˆŁِ ŲµَŲÆَŁ‚َŲ©ٌ ŁˆَŁ†َŁ‡ْŁŠٌ Ų¹َŁ†ْ Ų§Ł„ْŁ…ُŁ†ْŁƒَŲ±ِ ŲµَŲÆَŁ‚َŲ©ٌ ŁˆَŁŠُŲ¬ْŲ²ِŲ¦ُ Ł…ِŁ†ْ Ų°َŁ„ِŁƒَ Ų±َŁƒْŲ¹َŲŖَŲ§Ł†ِ ŁŠَŲ±ْŁƒَŲ¹ُŁ‡ُŁ…َŲ§ Ł…ِŁ†ْ Ų§Ł„Ų¶ُّŲ­َŁ‰

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat Kerja atau Belajar Dengan Berharap Karena Allah

Rasulullah Saw bersabda :

Ł…َŲ§ Ų£َŁƒَŁ„َ Ų£َŲ­َŲÆٌ Ų·َŲ¹َŲ§Ł…ًŲ§ Ų®َŁŠْŲ±ًŲ§ Ł…ِŁ†ْ Ų£َŁ†ْ ŁŠَŲ£ْŁƒُŁ„َ Ł…ِŁ†ْ Ų¹َŁ…ِŁ„ِ ŁŠَŲÆِŁ‡ِ، ŁˆَŁƒَŲ§Ł†َ ŲÆَŲ§ŁˆُŲÆُ Ł„Ų§ ŁŠَŲ£ْŁƒُŁ„ُ Ų„ِŁ„Ų§ Ł…ِŁ†ْ Ų¹َŁ…ِŁ„ِ ŁŠَŲÆِŁ‡ِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri.” (HR. Bukhari)

Dalam hadits lainnya Nabi juga bersabda :

Ł…َŁ†ْ Ų³َŁ„َŁƒَ Ų·َŲ±ِŁŠŁ‚ًŲ§ ŁŠَŁ„ْŲŖَŁ…ِŲ³ُ ŁِŁŠŁ‡ِ Ų¹ِŁ„ْŁ…ًŲ§ Ų³َŁ‡َّŁ„َ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ُ Ł„َŁ‡ُ Ų·َŲ±ِŁŠŁ‚ًŲ§ Ų„ِŁ„َŁ‰ Ų§Ł„ْŲ¬َŁ†َّŲ©ِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Menyibukkan diri dengan berdzikir sepanjang hari

Allah Swt berfirman :

Ų£َŁ„َŲ§ ŲØِŲ°ِŁƒْŲ±ِ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ِ ŲŖَŲ·ْŁ…َŲ¦ِŁ†ُّ Ų§Ł„ْŁ‚ُŁ„ُŁˆŲØُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah, maka hati akan menjadi tenang.” (QS. Ra’ad : 28)

Rasulullah Saw bersabda :

Ų£َŲ­َŲØُّ Ų§Ł„Ų£َŲ¹ْŁ…َŲ§Ł„ِ Ų„ِŁ„َŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡َ Ų£َŁ†ْ ŲŖَŁ…ُŁˆْŲŖَ ŁˆŁ„Ų³Ų§Ł†ُŁƒ Ų±َŲ·ْŲØٌ Ł…Ł† Ų°ِŁƒْŲ±ِ Ų§Ł„Ł„Ł‡

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah.” (Thabrani dan Ibnu Hibban)

5. Agenda Saat Shalat Dzuhur

a. Menjawab adzan untuk shalat Dzuhur, lalu menunaikan shalat Dzuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki,

b. Menunaikan sunnah Rawatib sebelum Dzuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Dzuhur.

Rasulullah Ssaw bersabda :

Ł…َŁ†ْ ŲµَŁ„َّŁ‰ Ų§Ų«ْŁ†َŲŖَŁŠْ Ų¹َŲ“ْŲ±َŲ©َ Ų±َŁƒْŲ¹َŲ©ً ŁِŁŠ ŁŠَŁˆْŁ…ٍ ŁˆَŁ„َŁŠْŁ„َŲ©ٍ ŲØُŁ†ِŁŠَ Ł„َŁ‡ُ ŲØِŁ‡ِŁ†َّ ŲØَŁŠْŲŖٌ ŁِŁŠ Ų§Ł„ْŲ¬َŁ†َّŲ©ِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari, maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga.” (HR. Muslim)

6. Agenda Saat dan Ssetelah Shalat Ashar

a. Menjawab adzan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid,

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada),

Rasulullah Saw bersabda :

Ł…َŁ†ْ ŲŗَŲÆَŲ§ Ų„ِŁ„َŁ‰ Ų§Ł„ْŁ…َŲ³ْŲ¬ِŲÆِ Ł„Ų§ ŁŠُŲ±ِŁŠŲÆُ Ų„ِŁ„Ų§ Ų£َŁ†ْ ŁŠَŲŖَŲ¹َŁ„َّŁ…َ Ų®َŁŠْŲ±ًŲ§ Ų£َŁˆْ ŁŠَŲ¹ْŁ„َŁ…َŁ‡ُ، ŁƒَŲ§Ł†َ Ł„َŁ‡ُ ŁƒَŲ£َŲ¬ْŲ±ِ Ų­َŲ§Ų¬ٍّ ŲŖَŲ§Ł…ًّŲ§ Ų­ِŲ¬َّŲŖُŁ‡ُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain, kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna.” (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah.

Rasulullah Saw bersabda :

ŁˆَŲ„ِŁ†َّ Ł„ِŲØَŲÆَŁ†ِŁƒَ Ų¹َŁ„َŁŠْŁƒَ Ų­َŁ‚ٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya.”

Agenda prioritas :

Membaca Alquran dan berkomitmen semampunya untuk :
- Membaca ½ hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 1 kali,
- Membaca 1 hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 2 kali,
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda Sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Alquran,
b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media,
c. Menyibukkan diri dengan doa.

Rasulullah Saw bersabda :

Ų§Ł„ŲÆُّŲ¹َŲ§Ų”ُ Ł‡ُŁˆَ Ų§Ł„ْŲ¹ِŲØَŲ§ŲÆَŲ©ُ

“Doa adalah ibadah.”

8. Agenda Setelah Terbenam Matahari

a. Menjawab adzan untuk shalat Maghrib,
b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki),
c. Menunaikan shalat sunnah Rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat,
d. Membaca dzikir sore,
e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid,

Rasulullah Saw bersabda :

Ł…َŁ†ْ ŲŖَŲ·َŁ‡َّŲ±َ ŁِŁŠ ŲØَŁŠْŲŖِŁ‡ِ Ų«ُŁ…َّ Ł…َŲ“َŁ‰ Ų„ِŁ„َŁ‰ ŲØَŁŠْŲŖٍ Ł…ِŁ†ْ ŲØُŁŠُŁˆŲŖِ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ِ Ł„ِŁŠَŁ‚ْŲ¶ِŁŠَ ŁَŲ±ِŁŠŲ¶َŲ©ً Ł…ِŁ†ْ ŁَŲ±َŲ§Ų¦ِŲ¶ِ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ِ ŁƒَŲ§Ł†َŲŖْ Ų®َŲ·ْŁˆَŲŖَŲ§Ł‡ُ Ų„ِŲ­ْŲÆَŲ§Ł‡ُŁ…َŲ§ ŲŖَŲ­ُŲ·ُّ Ų®َŲ·ِŁŠŲ¦َŲ©ً ŁˆَŲ§Ł„ْŲ£ُŲ®ْŲ±َŁ‰ ŲŖَŲ±ْŁَŲ¹ُ ŲÆَŲ±َŲ¬َŲ©ً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)

9. Agenda Pada Waktu Shalat Isya

a. Menjawab adzan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid,
b. Menunaikan shalat sunnah Rawatib setelah Isya – 2 rakaat,
c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturrahim,
d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid,
e. Dakwah melalui media atau lainnya,
f. Melakukan mudzakarah,
g. Menghafal Alquran,

Agenda prioritas :

Membaca Alquran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk :
- Membaca ½ hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 1 kali,
- Membaca 1 hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 2 kali,
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Wallahu a’lam.