Karenanya, ia tak ragu memutuskan menjadi muslim guna mengikuti jejak Rasulullah Saw yang begitu dicintainya tersebut. “Saya memang bukan yatim piatu seperti beliau, tapi saya merasakan bagaimana Nabi merasakan kesendirian,” kata dia.
James merasa tidak menjadi bagian dari komunitas yang begitu beragam. Ia sendiri lahir dari keluarga yang beragam. Ayahnya adalah seorang Afro-Amerika. Ibunya adalah seorang Yahudi.
Namun, keduanya tidak menjalankan ajaran agama dengan baik. “Saya dan orang tua saya bisa dikatakan ateis atau agnostik,” aku James.
Ia masih ingat, di rumahnya itu terdapat Hanukkah Menorah, simbol perayaan hari besar Yahudi, dan pohon Natal. Masing-masing dari anggota saling memberi hadiah.
“Jujur, saya tidak pernah mengidentifikasi sebagai penganut Yahudi atau Kristen. Tapi saya selalu ditekankan untuk mencari kebenaran,” kenang dia.
Pencarian kebenaran menuntun Kevin James pada Islam. Yang menarik dari Islam, kata dia, adalah pesan yang terkandung dalam setiap ajarannya.
Menurutnya Islam menyempurnakan ajaran agama terdahulu, mengakui keberagaman manusia dan memiliki teladan yang luar biasa untuk menjadi contoh bagaimana kehidupan seorang muslim. Teladan itu ada pada sosok Nabi Muhammad Saw.
“Dalam surat Al-Maidah ayat 32, saya menyimpulkan Islam merupakan rahmat bagi alam semesta. Karena itulah, saya menjadi petugas pemadam kebakaran,” kata dia seperti dinukil onislam.net.
Menurut James, menjadi petugas pemadam kebakaran merupakan pekerjaan yang mulia karena menyangkut keselamatan hidup seseorang. “Sebagai muslim yang baik, Anda harus menjadi rahmat bagi orang-orang disekitar Anda. Itulah yang dilakukan Nabi Muhammad Saw,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.