Joseph Cohen: Yahudi AS, Pindah ke Israel dan Masuk Islam

Pada tahun 1998, Joseph Cohen seorang Yahudi Ortodoks kelahiran AS hijrah ke Israel karena keyakinannya yang sangat kuat pada ajaran Yudaisme. Ia kemudian tinggal di pemukiman Yahudi Gush Qatif di Gaza (Israel mundur dari wilayah Jalur Gaza pada tahun 2005).
 
Cohen tak pernah mengira bahwa kepindahannya ke Israel justru membawanya pada cahaya Islam. Setelah tiga tahun menetap di Gaza, Cohen memutuskan untuk menjadi seorang Muslim setelah ia bertemu dengan seorang syaikh asal Uni Emirat Arab dan berdiskusi tentang teologi dengan syaikh tersebut lewat internet. Setelah masuk Islam, Cohen mengganti namanya dengan nama Islam Yousef al-Khattab .
 
Tak lama setelah ia mengucapkan syahadat, istri dan empat anak Yousef mengikuti jejaknya menjadi Muslim. Sekarang, Yousef al-Khattab aktif berdakwah di kalangan orang-orang Yahudi, meski ia sendiri tidak diakui lagi oleh keluarganya yang tidak suka melihatnya masuk Islam.
 
“Saya sudah tidak lagi berhubungan dengan keluarga saya. Kita tidak boleh memutuskan hubungan kekeluargaan, tapi pihak keluarga saya adalah Yahudi dengan entitas ke-Yahudi-annya. Kami tidak punya pilihan lain, selain memutuskan kontak untuk saat ini. Kata-kata terakhir yang mereka lontarkan pada saya, mereka bilang saya barbar,” tutur Yousef tentang hubungan dengan keluarganya sekarang.
 
Ia mengakui, berdakwah tentang Islam di kalangan orang-orang Yahudi bukan pekerjaan yang mudah. Menurutnya, yang pertama kali harus dilakukan dalam mengenalkan Islam adalah, bahwa hanya ada satu manhaj dalam Islam yaitu manhaj yang dibawa oleh Rasululullah saw yang kemudian diteruskan oleh para sahabat-sahabat dan penerusnya hingga sekarang.
 
“Cara yang paling baik untuk membuktikan bahwa Islam adalah agama untuk semua umat manusia adalah dengan memberikan penjelasan berdasarkan ayat-ayat Alquran dan yang membedakan antara umat manusia adalah ketaqwaannya pada Allah semata,” ujar Yousef.
 
Setelah menjadi Mualaf, Yousef Al-Khattab pindah ke Palestina dan beliau menjadi pendakwah. Dan sebagai orang yahudi yg tinggal di palestina beliau seringkali di wawancarai tentang KONFLIK PALESTINA vs ISRAEL.
 
“Islam bukan agama yang rasis. Kita punya bukti-bukti yang sangat kuat, firman Allah dan perkataan Rasulullah saw. Kita berjuang bukan untuk membenci kaum kafir. Kita berjuang hanya demi Allah semata, untuk melawan mereka yang ingin membunuh kita, yang menjajah tanah air kita, yang menyebarkan kemungkaran dan menyebarkan ideologi Barat di negara kita, misalnya ideologi demokrasi,” sambung Yousef.
 
Ia mengatakan bahwa dasar ajaran agama Yahudi sangat berbeda dengan Islam. Perbedaan utamanya dalam masalah tauhid. Agama Yahudi, kata Yousef percaya pada perantara dan perantara mereka adalah para rabbi. Orang-orang Yahudi berdoa lewat perantaraan rabbi-rabbi mereka.
 
“Yudaisme adalah kepercayaan yang berbasiskan pada manusia. Berbeda dengan Islam, agama yang berbasis pada Alquran dan Sunnah. Dan keyakinan pada Islam tidak akan pernah berubah, di semua masjid di seluruh dunia Alquran yang kita dengarkan adalah Alquran yang sama,” ujar Yousef.
 
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Yahudisme di sisi lain berpatokan pada “tradisi oral” misalnya kitab Talmud yang disusun berdasarkan informasi dari mulut ke mulut yang kemudian dibukukan. Para rabbi sendiri, kata Yousef mengakui, bisa saja banyak hal yang sudah orang lupa sehingga keabsahan kitab tersebut bisa dipertanyakan.
 
Yousef mengungkapkan, kitab Taurat yang diyakini kaum Yahudi sekarang memiliki sebelas versi yang berbeda dan naskah-naskah Taurat itu bukan lagi naskah asli. “Alhamdulillah, Allah memberikan rahmat pada kita semua dengan agama yang mudah, di mana banyak orang yang bisa menghapal Alquran dari generasi ke generasi. Allah memberkati kita semua dengan Alquran,” tukas Yousef. Meski demikian, ia meyakini dialog adalah cara terbaik dalam berdakwah terutama di kalangan Yahudi.
 
Ditanya tentang kelompok-kelompok Yahudi yang mengklaim anti-Zionis. Yousef menjawab bahwa secara pribadi maupun dari sisi religius, ia tidak percaya dengan Yahudi-Yahudi yang mengklaim anti-Zionis. “Dari sejarahnya saja, mereka adalah orang-orang yang selalu melanggar kesepakatan. Mereka membunuh para nabi, oleh sebab itu saya tidak pernah percaya pada mereka, meski Islam selalu menunjukkan sikap yang baik pada mereka,” paparnya.
 
Yousef menegaskan bahwa pernyataannya itu bukan untuk membela orang-orang Palestina ataupun atas nama seorang Muslim. Pernyataan itu merupakan pendapat pribadinya. “Allah Maha Tahu,” tandasnya.
 
Sebagai orang yang pernah tinggal di pemukiman Yahudi di wilayah Palestina, Yousef mengakui adanya diskriminasi yang dilakukan pemerintah Israel terhadap Muslim Palestina. Yousef sendiri pernah dipukul oleh tentara-tentara Israel meski tidak seburuk perlakuan tentara-tentara Zionis itu pada warga Palestina.
 
“Saya masih beruntung, penderitaan yang saya alami tidak seberat penderitaan saudara-saudara kita di Afghanistan yang berada dibawah penjajahan AS atau saudara-saudara kita yang berada di kamp penjara AS di Kuba (Guantanamo),” imbuhnya dengan rasa syukur.
 
Allah memberikan hidayah pada umatnya, kadang dengan cara yang tak terduga. Seperti yang dialami Cohen atau Yousef yang justru masuk Islam setelah pindah ke wilayah pendudukan Israel di Gaza.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Kisah Sedekah Yang Salah Alamat

Suatu ketika, Rasulullah Saw seperti yang kerap beliau lakukan, berbincang-bincang dengan para sahabat di serambi Masjid Nabawi, Madinah. Selepas berbagi sapa dengan mereka, beliau berkata kepada mereka,

“Suatu saat ada seorang pria berkata kepada dirinya sendiri, malam ini aku akan bersedekah! Dan benar, malam itu juga dia memberikan sedekah kepada seorang perempuan yang tak dikenalnya. Ternyata, perempuan itu seorang pezina. Sehingga, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai.

“Akhirnya, kabar tersebut sampai juga kepada pria itu. Mendengar kabar yang demikian, pria itu bergumam, Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu.Ternyata, sedekahku jatuh ke tangan seorang pezina. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!”

“Maka, pria itu kemudian mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah itu, tanpa diketahuinya, adalah orang kaya. Sehingga, kejadian itu lagi-lagi menjadi perbincangan khalayak ramai, lalu sampai juga kepada pria yang bersedekah itu.”

“Mendengar kabar yang demikian, pria itu pun bergumam, Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu. Ternyata, sedekahku itu jatuh ke tangan orang kaya. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!”

Maka, dia kemudian, dengan cermat, mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah yang ketiga, tanpa diketahuinya, adalah seorang pencuri. Tak lama berselang, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai, dan kabar itu sampai kepada pria yang bersedekah itu.

Mendengar kabar demikian, pria itu pun mengeluh, “Ya Allah! Segala puji ha¬nya bagi-Mu! Ya Allah, sedekahku ternyata jatuh ke tangan orang-orang yang tak kuduga: pezina, orang kaya, dan pencuri!”

Pria itu kemudian didatangi (Malaikat utusan Allah) yang berkata, “Sedekahmu telah diterima Allah. Bisa jadi pezina itu akan berhenti berzina karena menerima sedekah itu. Bisa jadi pula orang kaya itu mendapat pelajaran karena sedekah itu, lalu dia menyedekahkan sebagian rezeki yang dikaruniakan Allah kepadanya. Dan, bisa jadi pencuri itu berhenti mencuri selepas menerima sedekah itu.”

(Diceritakan kembali dari sebuah hadits yang dituturkan oleh Muslim dan Abu Hurairah dalam Teladan indah Rasullulah dalam ibadah, Ahmad Rofi ‘Usmani)

Infaq/Shodaqoh

Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda :

"Tidak ada satu Subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah, kecuali turun kepada mereka dua Malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa : "Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq/bershodaqoh", sedangkan yang satu lagi berdoa : "Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)." (HR. Bukhari 5/270)

Lihat catatan keuangan Anda atau keuangan perusahaan Anda di akhir tahun 2012!

Apakah pengeluaran lebih besar dari pemasukan? Jika Ya, berarti Anda termasuk orang yang pailit.

Apakah pengeluaran dan pemasukan seimbang? Jika Ya, berarti Anda termasuk orang yang rugi.

Apakah pemasukan lebih besar dari pengeluaran? Jika Ya, berarti Anda termasuk orang yang beruntung.

Hari ini mesti lebih baik dari dari kemarin dan hari esok meski lebih baik dari hari ini.

Perbanyak infaq/shodaqoh Anda jika Anda mengalami kerugian, jangan berhenti berinfaq/bershodaqoh ketika Anda meraih keuntungan yang banyak. Justru semakin banyak untung, akan semakin keranjingan berinfaq. Raih keuntungan yang berlipat-lipat di tahun 2013 dengan gemar berinfaq/bershodaqoh setiap hari.

Ayo salurkan sebagian rezeki Anda kepada orang-orang yang ada di sekitar Anda, atau juga bisa melalui program infak/shodaqoh yang kami tawarkan demi tegaknya syiar Islam.

"Harta tidak akan pernah bisa mempertahankan kehidupan di muka bumi. Sehebat apapun usaha manusia untuk memperpanjang hidupnya, kematian pasti akan tiba pada saat yang telah ditentukan. Sebelum menyesal, masih ada kesempatan untuk membuat harta kita menjadi abadi."

Salurkan sebagian rezeki Anda melalui salah satu nomor rekening berikut :

- Bank BRI No Rek. 0909 01 031189 53 8 a/n Sendy

Bila sudah ditransfer silakan konfirmasi via SMS ke nomor HP 088809102360.

Caranya ketik : infaq/shodaqoh_tanggal_nama_asal_bank_jumlah

Contoh : infaq/shodaqoh 01012011 Hamba Allah di Surabaya BNI Syariah Rp. 100.000,-

Terima kasih atas partisipasinya kepada rekan-rekan yang telah berbagi terutama buat mereka yang belum melakukan konfirmasinya, semoga Allah mengganti dengan yang lebih baik dan menjadi amalan yang akan memperberat amal kebaikan di yaumil akhir.

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan.

1. Agenda Pada Sepertiga Malam Akhir

a. Menunaikan shalat Tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,
b. Menunaikan shalat Witir,
c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga adzan Subuh.

Rasulullah Saw bersabda :

ŁŠَŁ†ْŲ²ِŁ„ُ Ų±َŲØُّŁ†َŲ§ ŲŖَŲØَŲ§Ų±َŁƒَ ŁˆَŲŖَŲ¹َŲ§Ł„َŁ‰ ŁƒُŁ„َّ Ł„َŁŠْŁ„َŲ©ٍ Ų„ِŁ„َŁ‰ Ų§Ł„Ų³َّŁ…َŲ§Ų”ِ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ Ų­ِŁŠŁ†َ ŁŠَŲØْŁ‚َŁ‰ Ų«ُŁ„ُŲ«ُ Ų§Ł„Ł„َّŁŠْŁ„ِ Ų§Ł„ْŲ¢Ų®ِŲ±ُ ŁَŁŠَŁ‚ُŁˆŁ„ُ Ł…َŁ†ْ ŁŠَŲÆْŲ¹ُŁˆŁ†ِŁŠ ŁَŲ£َŲ³ْŲŖَŲ¬ِŁŠŲØَ Ł„َŁ‡ُ Ł…َŁ†ْ ŁŠَŲ³ْŲ£َŁ„ُŁ†ِŁŠ ŁَŲ£ُŲ¹ْŲ·ِŁŠَŁ‡ُ Ł…َŁ†ْ ŁŠَŲ³ْŲŖَŲŗْŁِŲ±ُŁ†ِŁŠ ŁَŲ£َŲŗْŁِŲ±َ Ł„َŁ‡ُ

“Sesungguhnya Allah Swt selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata : “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari-Muslim)

2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan adzan untuk shalat Subuh,

Ų§Ł„َّŁ„Ł‡ُŁ…َّ Ų±َŲØَّ Ł‡َŲ°ِŁ‡ِ Ų§Ł„ŲÆَّŲ¹ْŁˆَŲ©ِ Ų§Ł„ŲŖَّŲ§Ł…َّŲ©ِ ŁˆَŲ§Ł„ŲµَّŁ„Ų§َŲ©ِ Ų§Ł„ْŁ‚َŲ§Ų¦ِŁ…َŲ©ِ Ų¢ŲŖِ Ł…ُŲ­َŁ…َّŲÆًŲ§ Ų§Ł„ْŁˆَŲ³ِŁŠْŁ„َŲ©َ ŁˆَŲ§Ł„ْŁَŲ¶ِŁŠْŁ„َŲ©َ ŁˆَŲ§ŲØْŲ¹َŲ«ْŁ‡ُ Ł…َŁ‚َŲ§Ł…ًŲ§ Ł…َŲ­ْŁ…ُŁˆْŲÆًŲ§ Ų§Ł„َّŲ°ِŁŠ ŁˆَŲ¹َŲÆْŲŖَŁ‡ُ

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah Fajar di rumah dua rakaat,

Rasulullah Saw bersabda :

Ų±َŁƒْŲ¹َŲŖَŲ§ Ų§Ł„ْŁَŲ¬ْŲ±ِ Ų®َŁŠْŲ±ٌ Ł…ِŁ†َ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ ŁˆَŁ…َŲ§ ŁِŁŠْŁ‡َŲ§

“Dua rakaat sunnah Fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim)

Łˆَ Ł‚َŲÆْ Ł‚َŲ±َŲ£َ Ų§Ł„Ł†َّŲØِŁŠُّ ŲµَŁ„Ł‰َّ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ Ų¹َŁ„َŁŠْŁ‡ِ Łˆَ Ų³َŁ„َّŁ…َ ŁِŁŠ Ų±َŁƒْŲ¹َŲŖَŁŠ Ų§Ł„ْŁَŲ¬ْŲ±ِ Ł‚ُŁ„ْ ŁŠَŲ§ Ų£َŁŠُّŁ‡َŲ§ Ų§Ł„ْŁƒَŲ§ŁِŲ±ُŁˆْŁ†َ ŁˆَŁ‚ُŁ„ْ Ł‡ُŁˆَ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ Ų£َŲ­َŲÆَ

“Nabi Saw pada dua rakaat sunnah Fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad.”

c. Menunaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, khususnya bagi laki-laki,

Rasulullah Saw bersabda :

ŁˆَŁ„َŁˆْ ŁŠَŲ¹ْŁ„َŁ…ُŁˆْŁ†َ Ł…َŲ§ ŁِŁŠ Ų§Ł„ْŲ¹َŲŖْŁ…َŲ©ِ ŁˆَŲ§Ł„ŲµُّŲØْŲ­ِ Ł„Ų£َŲŖَŁˆْŁ‡ُŁ…َŲ§ ŁˆَŁ„َŁˆْ Ų­َŲØْŁˆًŲ§

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

ŲØَŲ“ِّŲ±ِ Ų§Ł„ْŁ…َŲ“َّŲ§Ų¦ِŁŠْŁ†َ ŁِŁŠ Ų§Ł„ŲøّŁ„َŁ…ِ Ų„ِŁ„َŁ‰ Ų§Ł„ْŁ…َŲ³َŲ§Ų¬ِŲÆِ ŲØِŲ§Ł„Ł†ُّŁˆْŲ±ِ Ų§Ł„ŲŖَّŲ§Ł…ِّ ŁŠَŁˆْŁ…َ Ų§Ł„ْŁ‚ِŁŠَŲ§Ł…َŲ©ِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Alquran hingga waktu iqamat shalat,

Rasulullah Saw bersabda :

Ų§Ł„ŲÆُّŲ¹َŲ§Ų”ُ Ł„Ų§َ ŁŠُŲ±َŲÆُّ ŲØَŁŠْŁ†َ Ų§Ł„Ų£َŲ°َŲ§Ł†ِ ŁˆَŲ§Ł„Ų„ِŁ‚َŲ§Ł…َŲ©ِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak.” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki/mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi.

Dalam hadits Nabi disebutkan :

ŁƒَŲ§Ł†َ Ų§Ł„Ł†َّŲØِŁŠُّ ŲµَŁ„Ł‰َّ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ Ų¹َŁ„َŁŠْŁ‡ِ ŁˆَŲ³َŁ„َّŁ…َ : ” Ų„َŲ°َŲ§ ŲµَŁ„َّŁ‰ Ų§Ł„ْŁَŲ¬ْŲ±َ ŲŖَŲ±َŲØَّŲ¹َ ŁِŁŠ Ł…َŲ¬ْŁ„ِŲ³ِŁ‡ِ Ų­َŲŖَّŁ‰ ŲŖَŲ·ْŁ„ُŲ¹َ Ų§Ł„Ų“َّŁ…ْŲ³ُ Ų§Ł„ْŲ­َŲ³َŁ†َŲ§Ų”ُ

”Nabi Saw jika selesai shalat Fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan.” (HR. Muslim)

Agenda prioritas :

Membaca Alquran

Allah Swt berfirman :

“Sesungguhnya waktu Fajar itu disaksikan (Malaikat). (QS. Al-Isra: 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu :

- Membaca ½ hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 1 kali,
- Membaca 1 hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 2 kali,
- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan Shalat Dhuha Walau Hanya Dua Rakaat

Rasulullah Saw bersabda :

ŁŠُŲµْŲØِŲ­ُ Ų¹َŁ„َŁ‰ ŁƒُŁ„ِّ Ų³ُŁ„َŲ§Ł…َŁ‰ Ł…ِŁ†ْ Ų£َŲ­َŲÆِŁƒُŁ…ْ ŲµَŲÆَŁ‚َŲ©ٌ ŁَŁƒُŁ„ُّ ŲŖَŲ³ْŲØِŁŠŲ­َŲ©ٍ ŲµَŲÆَŁ‚َŲ©ٌ ŁˆَŁƒُŁ„ُّ ŲŖَŲ­ْŁ…ِŁŠŲÆَŲ©ٍ ŲµَŲÆَŁ‚َŲ©ٌ ŁˆَŁƒُŁ„ُّ ŲŖَŁ‡ْŁ„ِŁŠŁ„َŲ©ٍ ŲµَŲÆَŁ‚َŲ©ٌ ŁˆَŁƒُŁ„ُّ ŲŖَŁƒْŲØِŁŠŲ±َŲ©ٍ ŲµَŲÆَŁ‚َŲ©ٌ ŁˆَŲ£َŁ…ْŲ±ٌ ŲØِŲ§Ł„ْŁ…َŲ¹ْŲ±ُŁˆŁِ ŲµَŲÆَŁ‚َŲ©ٌ ŁˆَŁ†َŁ‡ْŁŠٌ Ų¹َŁ†ْ Ų§Ł„ْŁ…ُŁ†ْŁƒَŲ±ِ ŲµَŲÆَŁ‚َŲ©ٌ ŁˆَŁŠُŲ¬ْŲ²ِŲ¦ُ Ł…ِŁ†ْ Ų°َŁ„ِŁƒَ Ų±َŁƒْŲ¹َŲŖَŲ§Ł†ِ ŁŠَŲ±ْŁƒَŲ¹ُŁ‡ُŁ…َŲ§ Ł…ِŁ†ْ Ų§Ł„Ų¶ُّŲ­َŁ‰

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat Kerja atau Belajar Dengan Berharap Karena Allah

Rasulullah Saw bersabda :

Ł…َŲ§ Ų£َŁƒَŁ„َ Ų£َŲ­َŲÆٌ Ų·َŲ¹َŲ§Ł…ًŲ§ Ų®َŁŠْŲ±ًŲ§ Ł…ِŁ†ْ Ų£َŁ†ْ ŁŠَŲ£ْŁƒُŁ„َ Ł…ِŁ†ْ Ų¹َŁ…ِŁ„ِ ŁŠَŲÆِŁ‡ِ، ŁˆَŁƒَŲ§Ł†َ ŲÆَŲ§ŁˆُŲÆُ Ł„Ų§ ŁŠَŲ£ْŁƒُŁ„ُ Ų„ِŁ„Ų§ Ł…ِŁ†ْ Ų¹َŁ…ِŁ„ِ ŁŠَŲÆِŁ‡ِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri.” (HR. Bukhari)

Dalam hadits lainnya Nabi juga bersabda :

Ł…َŁ†ْ Ų³َŁ„َŁƒَ Ų·َŲ±ِŁŠŁ‚ًŲ§ ŁŠَŁ„ْŲŖَŁ…ِŲ³ُ ŁِŁŠŁ‡ِ Ų¹ِŁ„ْŁ…ًŲ§ Ų³َŁ‡َّŁ„َ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ُ Ł„َŁ‡ُ Ų·َŲ±ِŁŠŁ‚ًŲ§ Ų„ِŁ„َŁ‰ Ų§Ł„ْŲ¬َŁ†َّŲ©ِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Menyibukkan diri dengan berdzikir sepanjang hari

Allah Swt berfirman :

Ų£َŁ„َŲ§ ŲØِŲ°ِŁƒْŲ±ِ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ِ ŲŖَŲ·ْŁ…َŲ¦ِŁ†ُّ Ų§Ł„ْŁ‚ُŁ„ُŁˆŲØُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah, maka hati akan menjadi tenang.” (QS. Ra’ad : 28)

Rasulullah Saw bersabda :

Ų£َŲ­َŲØُّ Ų§Ł„Ų£َŲ¹ْŁ…َŲ§Ł„ِ Ų„ِŁ„َŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡َ Ų£َŁ†ْ ŲŖَŁ…ُŁˆْŲŖَ ŁˆŁ„Ų³Ų§Ł†ُŁƒ Ų±َŲ·ْŲØٌ Ł…Ł† Ų°ِŁƒْŲ±ِ Ų§Ł„Ł„Ł‡

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah.” (Thabrani dan Ibnu Hibban)

5. Agenda Saat Shalat Dzuhur

a. Menjawab adzan untuk shalat Dzuhur, lalu menunaikan shalat Dzuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki,

b. Menunaikan sunnah Rawatib sebelum Dzuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Dzuhur.

Rasulullah Ssaw bersabda :

Ł…َŁ†ْ ŲµَŁ„َّŁ‰ Ų§Ų«ْŁ†َŲŖَŁŠْ Ų¹َŲ“ْŲ±َŲ©َ Ų±َŁƒْŲ¹َŲ©ً ŁِŁŠ ŁŠَŁˆْŁ…ٍ ŁˆَŁ„َŁŠْŁ„َŲ©ٍ ŲØُŁ†ِŁŠَ Ł„َŁ‡ُ ŲØِŁ‡ِŁ†َّ ŲØَŁŠْŲŖٌ ŁِŁŠ Ų§Ł„ْŲ¬َŁ†َّŲ©ِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari, maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga.” (HR. Muslim)

6. Agenda Saat dan Ssetelah Shalat Ashar

a. Menjawab adzan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid,

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada),

Rasulullah Saw bersabda :

Ł…َŁ†ْ ŲŗَŲÆَŲ§ Ų„ِŁ„َŁ‰ Ų§Ł„ْŁ…َŲ³ْŲ¬ِŲÆِ Ł„Ų§ ŁŠُŲ±ِŁŠŲÆُ Ų„ِŁ„Ų§ Ų£َŁ†ْ ŁŠَŲŖَŲ¹َŁ„َّŁ…َ Ų®َŁŠْŲ±ًŲ§ Ų£َŁˆْ ŁŠَŲ¹ْŁ„َŁ…َŁ‡ُ، ŁƒَŲ§Ł†َ Ł„َŁ‡ُ ŁƒَŲ£َŲ¬ْŲ±ِ Ų­َŲ§Ų¬ٍّ ŲŖَŲ§Ł…ًّŲ§ Ų­ِŲ¬َّŲŖُŁ‡ُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain, kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna.” (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah.

Rasulullah Saw bersabda :

ŁˆَŲ„ِŁ†َّ Ł„ِŲØَŲÆَŁ†ِŁƒَ Ų¹َŁ„َŁŠْŁƒَ Ų­َŁ‚ٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya.”

Agenda prioritas :

Membaca Alquran dan berkomitmen semampunya untuk :
- Membaca ½ hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 1 kali,
- Membaca 1 hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 2 kali,
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda Sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Alquran,
b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media,
c. Menyibukkan diri dengan doa.

Rasulullah Saw bersabda :

Ų§Ł„ŲÆُّŲ¹َŲ§Ų”ُ Ł‡ُŁˆَ Ų§Ł„ْŲ¹ِŲØَŲ§ŲÆَŲ©ُ

“Doa adalah ibadah.”

8. Agenda Setelah Terbenam Matahari

a. Menjawab adzan untuk shalat Maghrib,
b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki),
c. Menunaikan shalat sunnah Rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat,
d. Membaca dzikir sore,
e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid,

Rasulullah Saw bersabda :

Ł…َŁ†ْ ŲŖَŲ·َŁ‡َّŲ±َ ŁِŁŠ ŲØَŁŠْŲŖِŁ‡ِ Ų«ُŁ…َّ Ł…َŲ“َŁ‰ Ų„ِŁ„َŁ‰ ŲØَŁŠْŲŖٍ Ł…ِŁ†ْ ŲØُŁŠُŁˆŲŖِ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ِ Ł„ِŁŠَŁ‚ْŲ¶ِŁŠَ ŁَŲ±ِŁŠŲ¶َŲ©ً Ł…ِŁ†ْ ŁَŲ±َŲ§Ų¦ِŲ¶ِ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ِ ŁƒَŲ§Ł†َŲŖْ Ų®َŲ·ْŁˆَŲŖَŲ§Ł‡ُ Ų„ِŲ­ْŲÆَŲ§Ł‡ُŁ…َŲ§ ŲŖَŲ­ُŲ·ُّ Ų®َŲ·ِŁŠŲ¦َŲ©ً ŁˆَŲ§Ł„ْŲ£ُŲ®ْŲ±َŁ‰ ŲŖَŲ±ْŁَŲ¹ُ ŲÆَŲ±َŲ¬َŲ©ً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)

9. Agenda Pada Waktu Shalat Isya

a. Menjawab adzan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid,
b. Menunaikan shalat sunnah Rawatib setelah Isya – 2 rakaat,
c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturrahim,
d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid,
e. Dakwah melalui media atau lainnya,
f. Melakukan mudzakarah,
g. Menghafal Alquran,

Agenda prioritas :

Membaca Alquran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk :
- Membaca ½ hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 1 kali,
- Membaca 1 hizb dari Alquran untuk mendapatkan khatam Alquran sebanyak 2 kali,
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Wallahu a’lam.